Belakangan ini, aku lebih banyak membuang waktu untuk memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Mengkhawatirkan hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dikhawatirkan. Mencemaskan banyak hal yang sebenarnya akan terjadi saja belum tahu. Menangisi hal yang pada akhirnya hanya berujung tubuhku demam semalaman. Melamuni hal yang hanya berujung kegelisahan. Tentang bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Dan, bagaimana yang tidak ku temukan jawabannya.

 

Dua laki-laki yang memenuhi segala hal yang ku pikirkan, yang ku khawatirkan, yang ku cemaskan, yang..kadang aku tangisi hingga demam. Dua laki-laki dalam angan yang sangat ingin ku bawa ke kenyataan. Entah sebagai kekasihnya atau teman dekatnya. Dua laki-laki yang tatapannya melegakan. Dua laki-laki yang tingkah lakunya membuat nyaman. Dua laki-laki yang nasehatnya mendamaikan. Dua laki-laki yang tangannya sangat ingin ku genggam. Dua laki-laki yang aku ingin berdampingan ketika berjalan. Hhhm..dua laki-laki yang hingga saat ku tulis ini hanya dan cukup tinggal dalam angan.

 

Bila sedang lelah-lelahnya, ingin sekali aku menariknya ke kenyataan. Tapi..baginya sudah ada pilihan. Dan aku bukan pilihan pada salah satu pilihannya itu. Aku hanya teman atau seseorang yang bisa diandalkan. 

 

Bila sedang marah-marahnya, aku merutuki sendiri dan berucap aku ingin berhenti dan keluar dari lingkaran ini. Tetapi, sejauh aku pergi, aku tetap kembali disini. Mungkin memang begitu laki-laki yang lahir di bulan November ini. Membuat ingin pergi tapi selalu kembali disini, di tempat ini. 

 

Tuhan, jujur sekali, dari aku yang terdalam dari diriku ini. Aku, lelah. Ingin berhenti. Tolong bantu aku..